Mau Pilih LCGC,,?? coba cek dulu,,,


LCGC pakai Premium

LCGC pakai Premium

Jakarta – Rencana pemerintah melarang setiap pengguna mobil Low Cost and Green Car (LCGC) minum bensin bersubsidi menuai pro-kontra ditengah masyarakat. Mulai dari serukan untuk melarang semua kendaraan menggunakan premium, hingga lebih baik mengganti mobil menjadi wacana yang bergulir saat ini.

Nah kali ini detikOto coba merangkum satu persatu bagaimana tanggapan pengguna LCGC di tengah masyarakat. Mau tahu bagaimana, yuk kita simak yang berikut ini.

1. Mengganti mobil LCGC

Daihatsu Ayla

Daihatsu Ayla

Rasa tidak adil sangat terasa untuk para pengendara mobil LCGC, dimana banyak yang menilai mobil LCGC tidak boleh pakai bensin premium sedangkan mobil lainnya bebas meminum bensin premium.

Kemungkinan tidak sedikit, para pengendara LCGC akan memilih untuk mengganti mobil LCGC mereka, dengan mobil lainnya (Non-LCGC).

“Jadi buat apa melahirkan mesin kecil (1.000 cc untuk kendaraan LCGC-Red)? Terus kenapa ada mobil murah? Bukannya semuanya agar lebih irit,” kata Ane (30) pemilik kendaraan Daihatsu Ayla.

“Bagaimana dengan mobil lainnya seperti Avanza dan semuanya? Mereka boleh menggunakan BBM premium?” tambah Ane.

Tanpa banyak basa-basi, seandainya mobil LCGC tidak boleh meminum BBM premium dirinya pun akan ganti mobil saja. “Kalau seandainya sudah diberlakukan, ya lebih baik saya mengganti mobil,” ujarnya.

2. Harusnya Pertamax untuk Kendaraan 2.000 cc keatas

Karimum Wagon R

Karimum Wagon R

Merasa memiliki mesin mungil hanya 1.000 cc, bensin subsidi dirasa pas untuk konsumen LCGC meski teknologi mesin LCGC dikatakan sangat cocok menggunakan bensin non subdisi.

“Sebenarnya untuk LCGC kan ini hanya 1.000 cc, jangan dulu lah,” Agung (38) pemilik Karimun Wagon R.

“Harusnya untuk mesin 2.000 cc, karena pemilik mobil 2.000 cc pasti lebih mampu (finansial-Red). Karena kalau untuk Saya, membeli mobil ini bukan untuk kerja atau dipakai keseharian, tapi kita beli buat hari minggu saja bersama keluarga. Kalau masalah boros konsumsi BBM-nya, inikan 1.000 cc jadi bukan masalah karena pasti lebih irit,” tambah Agung.

3. Hilangkan besin subsidi untuk mobil

Karimun Wagon

Karimun Wagon

Banyak yang merasa sekarang waktu yang tepat untuk bisa menghilangkan bensin subsidi disetiap mobil yang beredar di Indonesia. Terlebih jika hanya mobil LCGC yang tidak boleh mengkonsumsi BBM subsidi.

“Saya kurang setuju, karena ini termasuk mobil murah. Dan kalau pemakaian harus bensin pertamax jelas ini memberatkan. Padahal banyak mobil yang lebih mahal menggunakan premium, kenapa mobil LCGC tidak boleh? Kalau mau semua mobil pribadi dilarang mengkonsumsi premium, biar sama rata,” Roy (40).

Karena menurut pengguna LCGC, pemerintah tidak mengatur penggunaan BBM subsidi untuk kendaraan diluar LCGC. Sehingga lebih baik mengharamkan BBM subsidi untuk seluruh mobil yang beredar.

4. LCGC berubah arti

LCGC pakai Premium

LCGC pakai Premium

Kalau selama ini mobil Low Cost and Green Car (LCGC) kerap disapa dengan sebutan mobil murah. Sepertinya wacana kebijakan pemerintah melarang untuk menggunakan BBM Ron 88 alias premium, membuat mobil LCGC kerap berubah arti menjadi mobil High Cost and Green Car.

“Kalau tidak boleh menggunakan premium BBM subsidi, ini tidak bisa disebut lagi sebagai Low Cost and Green Car (LCGC),” kata Donny pengguna Wagon R kepada detikOto, pekan kemarin.

“Karena Mobil ini (mobil LCGC-Red) dari awal harganya, varian tertinggi hanya Rp 99 juta. Jelas sasarannya untuk para pengendara motor, yang memiliki daya yang rendah (penghasilan-Red), dan tiba-tiba wacana ini muncul, jadinya sekarang namanya high cost and green car,” tambah Donny.

source